AR-RANIRY| Innalillahi wa Inna Ilaihi Rajiuun. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh kembali berduka dan kehilangan seorang guru besar yang juga salah seorang tokoh Aceh, Prof. Dr. H. Farid Wajdi Ibrahim, MA pada Sabtu, 14 Agustus 2021 sekitar pukul 14.30 wib di RSUD Meuraxa Banda Aceh.
Kabar meninggalnya Prof Farid dengan cepat beredar melalui pesan berantai dan jejaring media sosial termasuk sejumlah grup WhatsApp. Saat itu juga seribuan kerabat dan keluarga dating untuk menyalatkan dan mengantarkan janazahnya ke tempat peristirahatan terakhir.
Prof Farid Wajdi Ibrahim menjabat sebagai Rektor di Kampus Jantong Hatee Rakyat Aceh sejak 2009 hingga 2018, yakni periode pertama 2009-2012, periode kedua 2013 (IAIN Ar-Raniry) dan kembali terpilih pada periode 2014-2018 setelah kampus ini alih status menjadi UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Sebelumnya, Farid juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah selama dua periode.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. H. Warul Walidin AK, MA menyampaikan duka yang mendalam atas berpulang kerahmatullah Prof Farid Wajdi, UIN Ar-Raniry sangat kehilangan dengan kepergiannya.
“Atas nama pribadi dan lembaga, saya manyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya Prof Farid yang amat terpelajar, semoga amal ibdahanya menghiasi alam kuburnya. Ia merupakan tokoh dan pemikir teladan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan kepada keluarga yang ditinggalkan agar tetap tabah dalam menghadapi musibah ini.
Warul menambahkan, UIN Ar-Raniry melaksanakan tahlil dan doa bersama yang digelar secara daring, mengingat banyak kerabatnya dan beberapa tokoh nasional ingin bergabung untuk untuk mendoakan Prof Farid.
“Prof Farid adalah Rektor Senior kita, yang sangat berjasa terutama dalam pembangunan UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan bahkan yang paling membanggakan adalah ditangannya dapat terjadi konversi dari Institut menjadi Universita, ini adalah karya besar dari Prof Farid.
UIN Ar-Raniry dan Kementeria Agama merasa kehilangan besar seorang tokoh yang luar biasa energik dalam rangka membangun institusi pendidikan, Farid adalah intektual yang sangat dicintai oleh berbagai kalangan.
Pria kelahiran 5 Maret 1961, dalam usia ke 60 tahun banyak sekali tinta emas sejarah yang telah ditorehkan, disaat menjadi Dekan FTK, selanjutnya Rektor UIN Ar-Raniry, menjadi ketua presidium Gerakan Intektual Aceh, menjadi ketua ICMI Aceh, ketua forum pimpinan PTKIN se Indonesia,
“Ia adalah seorang pencearmah kondamg di Aceh yang sangat energik dan inspiratif senantiasa ditunggu-tunggu kehadirannya oleh jamaah. Kita berharap akan menjadi penerus cita-cita dan perjuangan beliau. Jasanya akan dikenang sepanjang masa,” ungkap Warul Walidin. [Nat]