Selangor (Ar-Raniry) — Dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Syarifuddin, mempresentasikan hasil penelitiannya dalam The Third Samarah International Conference on Islamic Family Law and Islamic Law (SICOIFL 3) dan The First El-Usrah International Conference di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), Kamis (24/10/2024).
Acara tersebut berlangsung di Ruang Pertemuan, Fakultas Pengajian Islam, UKM, dan dihadiri 125 akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan Malaysia.
Konferensi ini merupakan kolaborasi antara Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Ar-Raniry dengan Fakultas Pengajian Islam UKM, mengusung tema “Global and Local Issues of Islamic Law and Family Law in Southeast Asia.” Beberapa universitas yang hadir antara lain UIN Ar-Raniry, IAIN Kendari, IAIN Pare-Pare, Universitas Mandala Waluya, UIN Raden Intan Lampung, UIN Alauddin Makassar, serta Universitas Gadjah Mada.
Dalam pemaparannya yang berjudul The Tradition Of Hadrah Nurun Nabi In Banda Aceh: Message, Function And Preservation (Clifford Geertz’s Symbolic Interpretive Approach), Syarifuddin menjelaskan bahwa tradisi Hadrah Nurun Nabi yang dikembangkan oleh Tgk. Zamhuri Ramli di Banda Aceh dan menggabungkan unsur seni dengan amalan tarikat Naqsyabandiyah. Tradisi ini memadukan syair salawat dengan musik tradisional “rapai” Aceh semgan darbuka, dan dabus, serta tarian sufi “rumi.”
Ia juga mengungkapkan bahwa meskipun penggunaan musik dalam zikir seulaweut pada awalnya dianggap kontroversial di Aceh, lambat laun tradisi ini diterima masyarakat karena paduan seni keagamaan dengan seni rapai Aceh. Melalui pendekatan interpretatif simbolik Clifford Geertz, Syarifuddin menyimpulkan bahwa pesan keagamaan dalam puisi Seulaweut Hadrah Nurun Nabi erat kaitannya dengan struktur sosial dan psikologi komunitas pengikutnya.
Dekan Fakultas Pengajian Islam UKM, dalam sambutannya, menekankan pentingnya kolaborasi penelitian antara perguruan tinggi di Indonesia dan Malaysia. Ia berharap kerja sama ini dapat menghasilkan karya-karya ilmiah monumental dan meningkatkan peringkat jurnal internasional di kedua negara. [ ]