Banda Aceh (Ar-Raniry) – Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan (PMK) Kementerian PPN/Bappenas RI, Amich Alhumami, menyampaikan orasi ilmiah bertema “Transformasi Pendidikan Tinggi Islam: Membangun SDM Berkualitas, Mewujudkan Indonesia Emas 2045” pada Rangkaian Kegiatan Rapat Senat Terbuka dalam Rangka Milad Ke-61 tahun UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Prof Ali Hasjmy Banda Aceh, pada Kamis (31/10/2024) yang dihadiri oleh Pj. Gubernur Aceh, pimpinan universitas, dosen, mahasiswa, serta tamu undangan lainnya.
Dalam orasinya, Amich Alhumami menekankan pentingnya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas untuk menyongsong Indonesia maju menuju tahun 2045.
Ia menggarisbawahi bahwa Lembaga Pendidikan Tinggi, khususnya Pendidikan Tinggi Islam, memiliki peran kunci dalam menciptakan SDM yang dapat memenuhi tantangan masa depan.
“Transformasi pendidikan di Indonesia sangat penting sejalan dengan visi Indonesia tahun 2045, di mana kita membayangkan negara kita akan menjadi maju, dengan ekonomi tinggi dan kesetaraan yang meningkat. Hal ini hanya bisa dicapai melalui peningkatan taraf pendidikan, kesehatan yang baik, dan perbaikan status gizi masyarakat,” ungkap Amich.
Amich juga memaparkan bahwa dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia telah mengalami transformasi perekonomian dari berbasis agraris ke industri, manufaktur, dan ekonomi kreatif digital. Transformasi ini didorong oleh struktur demografi Indonesia yang kini memiliki 280 juta jiwa, dengan 70 persen di antaranya merupakan kelompok muda produktif, yang sering disebut sebagai bonus demografi.
“Perubahan demografi ini akan mengubah lanskap pasar kerja, yang menuntut adanya keahlian transferrable skills dan transformative competencies. Oleh karena itu, pendidikan yang berkualitas dan relevan menjadi sangat vital,” tambahnya.
Amich Alhumami juga menegaskan pentingnya membangun pendidikan yang bermutu sebagai bagian dari agenda strategis nasional. Ia menekankan bahwa pendidikan yang berkualitas dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mencapai kemajuan, dan meraih keunggulan bangsa, serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Indonesia dituntut untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, berpengetahuan, dan menguasai teknologi, serta memperkuat riset dan inovasi melalui perguruan tinggi dan lembaga Iptek,” ujar Amich.
Amich menjelaskan bahwa pendidikan tinggi memegang peran sentral dalam pembangunan. Melalui tahapan pemberian layanan pendidikan, pelaksanaan riset inovasi, serta transfer pengetahuan dan teknologi, perguruan tinggi menjadi institusi penopang bagi pembangunan ekonomi dan sosial.
Menurutnya, keberhasilan pendidikan tinggi dapat diukur dari seberapa banyak lulusan yang dihasilkan, serta kualitas lulusan yang sesuai dengan bidang ilmu dan keahlian yang diarahkan pada inovasi dan invensi.
Lebih lanjut, Amich menegaskan bahwa perguruan tinggi akan tetap berperan sentral jika dapat meneguhkan tiga fungsi utama, yaitu produksi pengetahuan (knowledge production), pengembangan ilmiah (scientific development), dan inovasi teknologi (technology innovation).
Amich menekankan pentingnya peran perguruan tinggi Islam dalam mewarisi pencapaian masa lampau sebagai strategi baru untuk memajukan Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dengan pendekatan integrasi ilmu pengetahuan.
Ia mengibaratkan pendekatan ini sebagai pohon dengan cabang dan dahan yang saling mengokohkan, dengan inti ilmu yang bersumber pada noktah-noktah yang tertulis dalam Al-Qur’an dan hadis.
“Perguruan tinggi harus mampu menjadi rumah ilmu pengetahuan, yang dalam konsep dahulu dikenal sebagai ‘Bayt al-Hikmah’. Di dalamnya, perguruan tinggi tidak hanya berfungsi sebagai pusat kajian keislaman, tetapi juga sebagai pusat studi dan riset ilmu pengetahuan, laboratorium, serta pusat penerjemahan buku-buku klasik dari zaman Yunani kuno,” ujar Amich.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya mengingat warisan peradaban Islam yang pernah dicapai pada abad-abad silam, di mana masa keemasan Islam melahirkan banyak ilmuwan besar yang karya-karyanya masih dirujuk dan memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan peradaban modern.
Di akhir orasinya, Amich menjelaskan tentang pentingnya transformasi kelembagaan perguruan tinggi Islam serta pengembangan bidang ilmu. Ia mengajak semua elemen akademik untuk berkolaborasi dalam memajukan pendidikan tinggi Islam agar dapat berkontribusi lebih besar dalam mencapai Indonesia Emas 2045. [ ]