CAMPUS LIFE

Tradisi dan Perayaan Hari Besar

Tradisi dan Perayaan Hari Besar

Masyarakat Aceh memiliki cukup banyak tradisi dan adat istiadat yang masih dilestarikan dengan baik hingga saat ini, diantaranya ialah berbagai perayaan dan peringatan hari-hari besar Islam.

Maulid Nabi
Masyarakat Aceh memiliki tradisi unik dalam memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW atau maulid Nabi. Perayaan maulid Nabi dilaksanakan selama tiga bulan lamanya. Dalam waktu tiga bulan tersebut, kamu akan mendapati kemeriahan perayaan maulid yang diselenggarakan pada tiap kampung secara bergantian. Rangkaian kegiatan maulid diantaranya adalah makan bersama di Mesjid atau meunasah setempat, penampilan dikee (zikir dan shalawat), dan ceramah atau tausiah maulid. (Foto : Maulid)

Khanduri Blang
Salah satu tradisi sebagai wujud syukur sekaligus mengharapkan kebaikan adalah Khanduri Blang, yaitu tradisi makan dan doa bersama yang dilakukan sebelum masa tanam dan sebelum masa panen padi. Para petani akan berkumpul di sawah untuk masak dan makan bersama kemudian melakukan doa bersama memohon kelimpahan dan keberkahan hasil panen serta agar dijauhkan dari hama dan penyakit.

Meugang
Hari meugang adalah tradisi mengonsumsi daging dalam rangka menyambut bulan Ramadhan serta Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Tradisi meugang ini sudah menjadi tradisi turun-temurun yang masih dilestarikan masyarakat Aceh hingga saat ini. Jadi, pada hari meugang kamu akan melihat banyak para penjual daging, baik di pasar-pasar tradisional bahkan di pinggir jalan yang tidak sepi pembeli.

Hari Raya (Idul Fitri dan Idul Adha)
Sebagai daerah dengan mayoritas muslim, perayaan hari besar keagamaan di Aceh adalah hari yang paling dinanti, diantaranya adalah Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Kamu bisa merasakan khidmatnya pelaksanaan shalat ied disetiap daerah, indahnya momen silaturrahmi, dan syahdunya suara takbir dari berbagai penjuru serambi mekkah.

Hari Asyura
Peringatan hari Asyura diperingati masyarakat Aceh pada tanggal 10 Muharram tiap tahunnya. Biasanya pada hari tersebut masyarakat akan melakukan puasa sunnah dan memasak bubur yang dikenal dengan bubur Asyura. Tradisi memasak bubur yang selanjutnya akan dibagi-bagikan tersebut adalah sebagai rasa syukur atas nikmat Allah Swt.

Peusijuek
Peusijuek merupakan tradisi yang masih melekat pada masyarakat Aceh hingga hari ini. Tradisi peusijuek dilakukan pada hampir setiap kegiatan, tujuannya ialah memohon kebaikan, keberkahan dan keselamatan dari Allah Swt. Prosesi peusijuk berisi pelafalan doa-doa, shalawat dan zikir dengan menggunakan bahan-bahan seperti beras, padi, dedaunan hijau, hingga air. Benda-benda tersebut digunakan sebagai simbol “senijuek” atau mendinginkan sesuai dengan makna prosesi peusijuek yaitu kebaikan, keberkahan, keselamatan dan ketenangan.

https://musikmuseum.org/ https://www.kppod.org/ https://app.dikbudbanggai.id/ https://simpangraya.dikbudbanggai.id/ https://hcis.bankkalsel.co.id:7351/hcis-support/writable/ https://hcis.bankkalsel.co.id:7351/dat/xtotoslot/ https://hcis.bankkalsel.co.id:7351/istand/auth/ https://hcis.bankkalsel.co.id:7351/istand/totoslot/ https://hcis.bankkalsel.co.id:7351/istand/4D/ https://hcis.bankkalsel.co.id:7351/payroll_tax/writable/idnslot/ https://hcis.bankkalsel.co.id:7351/istand/slot88/ https://hcis.bankkalsel.co.id:7351/ehs/php/ https://hcis.bankkalsel.co.id:7351/ehs/5/ https://hcis.bankkalsel.co.id:7351/ehs/kalsel/ https://desa10.bonuadata.id/ https://fishum.ummah.ac.id/ https://sikupat.kabngawi.id/ https://pilarcorp.co.id/ https://simpangraya.dikbudbanggai.id/ https://hcis.bankkalsel.co.id:7351/webalizer/
Scroll to Top